Sabtu, 20 Desember 2025

Rahasia Membuat Konten Yang Engagement- Posting Untuk Bangun Persahabatan

 


Oleh Harmen Batubara 

 “Andai like dan komen bisa dibeli dengan air mata, aku sudah jadi miliarder.”

Kalimat itu mungkin terasa akrab di telinga kita. Kalimat yang lahir dari rasa lelah setelah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, mencoba menaklukkan algoritma Facebook yang terasa dingin. Anda sudah memposting gambar yang rapi dan tulisan yang informatif, namun hasilnya tetap nihil. Rasanya seperti berteriak di tengah pesta yang ramai, tapi tidak ada satu pun orang yang menoleh.

Mengapa konten yang "bagus" justru sering dilewati? Dan bagaimana caranya agar orang mau bertahan melihat konten kita, bahkan hingga menit ketiga?


Berikut adalah rahasia di balik konten yang memicu interaksi:

1. Masalahnya Bukan "Bagus", Tapi "Terlalu Sempurna"

Di Facebook, orang mencari koneksi, bukan katalog produk atau buku teks. Konten yang terlalu rapi dan informatif terkadang terasa seperti iklan yang membosankan.

Rahasianya: Masukkan "jiwa" ke dalam konten. Jangan hanya berbagi informasi, bagikan opini, perasaan, atau kegagalan Anda. Orang lebih mudah memberikan like pada manusia daripada pada sebuah "papan pengumuman".

2. Aturan 3 Detik: Menangkap Perhatian

Sebelum orang bertahan sampai menit ketiga, Anda harus memenangkan 3 detik pertama.

Visual: Gunakan gambar yang memicu rasa penasaran atau ekspresi wajah yang kuat (jika berupa foto).

Headline (Hook): Jangan mulai dengan "Halo semuanya...". Mulailah dengan sesuatu yang provokatif atau menyentuh, contohnya: "Saya hampir menyerah pagi ini, sampai saya melihat satu hal ini..."

3. Rahasia Menit Ketiga: Teknik Storytelling

Mengapa penonton berhenti menonton atau membaca? Karena mereka sudah tahu ujungnya. Untuk membuat orang bertahan lama, gunakan pola Storytelling:

Buka dengan Konflik: Ceritakan masalah yang relevan dengan audiens.

Gunakan "Open Loop": Berikan informasi secara bertahap. Jangan berikan semua jawaban di awal. Biarkan mereka bertanya-tanya, "Lalu apa yang terjadi selanjutnya?"

Sisipkan Emosi: Informasi membuat orang berpikir, tapi emosi membuat orang bertindak (klik like dan komen).

4. Berhenti Menjadi Monolog, Mulailah Dialog

Seringkali konten kita sepi karena kita hanya bicara kepada mereka, bukan dengan mereka.

Pancing Interaksi: Di akhir konten, jangan hanya diam. Ajukan pertanyaan yang mudah dijawab. Bukan pertanyaan berat seperti "Bagaimana pendapat Anda tentang ekonomi global?", tapi pertanyaan sederhana seperti "Siapa yang pernah merasakan hal yang sama?" atau "Tim A atau Tim B?".

5. Algoritma Facebook Menyukai "Komentar yang Dibalas"

Engagement adalah jalan dua arah. Jika ada satu orang saja yang berkomentar, balaslah dengan kalimat yang memancing mereka untuk membalas lagi. Semakin panjang percakapan di kolom komentar, Facebook akan menganggap konten Anda sangat berharga dan akan menunjukkannya ke lebih banyak orang.

Konsistensi dengan Evaluasi

Bencana di media sosial bukanlah saat konten kita sepi, tapi saat kita berhenti belajar mengapa konten itu sepi. Jangan hanya memposting karena kewajiban, tapi mempostinglah untuk membangun jembatan dengan orang lain.