Rabu, 10 Februari 2021

Formula Gaptek, 10 Jutaan Perbulan Bisnis Online


Formula Gaptek, 10 Jutaan Perbulan Bisnis Online

Ukuran 14x21 cm; 337 halaman

ISBN-978-602-336-323-0


Apapula Formula Gaptek itu? Lalu bagaimana ceritanya bisa meyakinkan para pemakainya bisa dapat penghasilan 10 jutaan perbulan?  Itulah seninya. Sekarang saya Tanya pada anda. Kalau anda saya beri kesempatan untuk membuka Toko, terserah anda mau buka Toko apa saja dan terserah memilih tempat lokasi Tokonya di mana saja anda suka. Lalu saya persilahkan Anda untuk mengisi Toko Anda dengan Produk Pilihan Anda. Lalu saya Tanya anda, dengan fasilitas seperti itu apakah anda bisa mendapatkan penghasilan 10 jutaan perbulan? Saya yakin anda pasti menjawab Yah pasti bisalah. Lah kalau saya jualnya produk yang berharga 500 ribu ke atas, dan komisinya 10-15%, maka dengan kemampuan menjual 12 item perhari, maka potensi pendapatan anda perhari bisa mencapai antara 600 ribu-750 ribu perhari, dan bisa mencapai 18 juta-22.5 juta perbulan. Masuk akal kan? Berbisnis Online, anda bisa melakukan hal seperti itu. Anda dapat memajang produk orang lain di website anda tanpa harus beli barangnya terlebih dulu. Kalau di bisnis offline? Mana bisa kita melakukan hal seperti itu. Sementara di dunia Offline, untuk sewa Ruko yang baik di lokasi yang tepat, anda perlu dana tidak kurang dari 25 Jt-35 jt perbulan. Kebayang anggak?
Nah dengan Buku ini, saya memberikan anda kemampuan berbisnis di Online dalam Lima Model Usaha popular dan menjanjikan, mulai dari: Blogging, Bisnis Adsens, Membership Site, Bisnis Affiliasi, Bisnis Dropshiper, Toko Online, dan StartUp. Percaya nggak? Membuat bisnis Online dengan model-model seperti itu, pada dasarnya tidaklah memerlukan “rocket Science”, tidak memerlukan kemampuan akademik yang luar biasa. Yang penting anda mau berusaha dan mau belajar memahami cara kerjanya. Maka anda bisa berhasil menjadi pebisnis Online dengan penghasilan lebih dari 10 Jutaan perbulam. Percayalah. Itulah niat saya membuat Buku ini. Kalau soal berhasil tidaknya itu memang tidak bisa saya jamin. Karena hal seperti itu, sepenuhnya tergantung kesungguhan anda dan Izin yang Maha Kuasa. Bacalah Daftar Isinya, Anda akan melihat semuanya “daging melulu”, di tulis oleh seorang MBA dari Leycester University.

Pertama-tama yang ingin saya tekankan adalah bisnis online itu polanya sama dengan bisnis offline secara Prinsipnya ia sama yakni menyediakan produk/jasa, kemudian menawarkannya untuk membuat orang lain datang  pada kita, bukan kepada yang lain. Cara kerjanya juga sama. Hanya mediumnya saja yang berbeda. Kalau bisnis Offline kita lakukan di alam nyata, maka bisnis Online dilakukan di dunia Maya atau dunia Online. Karena itu, hati-hati juga kalau ada orang menawarkan bisnis ajaib yang bisa menghasilkan ratusan juta rupiah dalam sekejap. Maka percayalah itu ujungnya akan berahir pada pola penipuan. Intinya, kalau di offline mustahil, maka di online juga pasti mustahil. Kemudian ada satu lagi. Bisnis Online dalam batas-batas tertentu bisa di automasi. Dalam artian bisnis anda bisa bekerja sendiri hanya dengan sedikit sentuhan anda.
Beda lainnya atau pola yang membedakan bisnis offine dengan online adalah kalau di offline kita membuka toko, kantor, restoran, warung, dan sejenisnya. Sedangkan untuk menjalankan bisnis online, kita membuat website. Produk/jasa yang dijual juga bisa berbeda.Kalau bisnis offline umumnya produk fisik. Sedangkan dalam bisnis online kita juga bisa menjual produk digital, Software berupa file digital di komputer tanpa bentuk fisik. Jadi  apakah anda akan Pilih online atau offline? Berikut sedikit pertimbangannya buat anda. Jadi kalau anda sudah paham kesamaannya dan beberapa yang membedakan. Itu sudah merupakan langkah yang baik.
Itu belum semua. Meskipun prosesnya sama, tapi karena medianya berbeda maka tentunya ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang perlu anda pertimbangkan sebelum anda mulainya. Tidak semua orang cocok dengan bisnis online dan sebaliknya.Bisa jadi setelah membaca tulisan ini malah anda akan lebih memilih menjalankan bisnis offline saja atau sebaliknya. Senangnya atau enaknya menjalankan bisnis online, beberapa diantaranya : sistemnya bisa dijalankan secara otomatis atau semi otomatis ; potensi pasarnya jauh lebih besar daripada bisnis offline; bisa dimulai dengan upaya dan biaya yang lebih rendah; tidak terikat waktu dan tempat.


Ada jutaan ragam atau begitu banyaknya yang bisa di buat bisnis dengan pola Online, tetapi dalam hal ini kita hanya akan memperkenalkan 5 jenis model bisnis yang paling sering dijalankan secara online. Tentu saja kelima model ini belum semuanya, tapi biasanya model-model bisnis online yang lain merupakan turunan atau cabang dari salah satunya. Silahkan lihat secara lebih detail pada bab-bab berikutnya,  harapannya semua ini akan memberikan gambaran pada anda apakah modelnya cocok dengan anda atau tidak. Garis besarnya adalah :
Jualan produk/jasa secara online  Ini yang paling mudah, semua orang pasti sudah paham. Bedanya dengan bisnis offline, anda akan menjual produk/jasa lewat dunia maya via website. Bisa dari website sendiri, social media, atau pasar online seperti Tokopedia, BukaLapak, dll. Model ini mudah dilihat dan ditemukan di media Online.Model bisnis ini cocok untuk anda yang: sudah tahu produk/jasa yang akan dijual;  sudah punya bisnis offline, ingin mengembangkannya ke dunia bisnis online; tidak memerlukan modal besar, atau malah bisa dilakukan seolah tidak ada modal sama sekali; dan butuh penghasilan langsung atau cepat
Menjadi publisher iklan  Pernah dengar AdSense? Pernah heran nggak, kenapa di internet banyak blog dan website yang menyediakan informasi secara gratis? Yah karena mereka memang mencari pengunjung sebanyak-banyaknya. Mereka membuat postingan yang benar-benar dicari banyak orang, terlepas itu apapun segmennya. Yang penting mereka butuh pengunjung yang banyak. Karena di websitenya tersebut mereka memasang atau dipasang iklan. Sehingga makin banyak yang datang maka makin besarlah pendapatan mereka lewat komisi Iklan.
Ceritranya, Google punya jaringan iklan paling besar, namanya AdSense . Adsense ini akan membayar setiap website yang memuat Iklan mereka sejumlah uang dengan besaran tertentu, setiap iklan mereka di Klik oleh pengunjung website. Bisa dipercaya, maka para pemilik website akan berlomba membuat website yang banyak pengunjungnya dan kemudian dapat uang dan jumahnya tidak terbatas, Karena itu jangan heran seorang pebisnis iklan Adsense bisa punya website sampai ratusan jumlahnya. Mereka membangun website yang semi otomatis, atau malah otomatis. Website itu mampu berdiri sendiri, mulai dari postingan baru, menjawab pertanyaan para pengnjung dsb dsb. Lha kalau satu website bisa menghasilkan 500 ribu perbulan dan anda punya 50 website? Maka anda akan berpenghasilan 25 juta perbulan. Dalam hal hal tertentu, para pebisnis Online itu bisa mendapatkan uang dari satu website saja sampai puluhan juta perbulan. Menarik kan? Masalahnya? Mampukah Anda membuat website yang ramai pengunjungnya?
Membuat Website layanan berlangganan  Model bisnis ini bisa dalam berbagai bentuk, dasarnya keanggotaan, bisa bulanan atau tahunan. Umumnya para anggota membayar semacam iuran bulanan atau tahunan, kesamaannya ada pada sistem pembayarannya: yakni berlangganan. Ini beberapa contoh bentuknya: Blog dengan pola “memberships” berisi konten premium;            Forum khusus atau tertentu eksklusif dengan keanggotaan berbayar ;             Software/app berbayar ; Kursus, konsultasi, jasa berlangganan;         Majalah atau Harian digital; dan produk berlangganan dll
Affiliate marketing  Affiliate marketing itu model bisnis affiliasi, dimana kita dengan kesepakatan tertentu terlebih dahulu mempromosikan produk milik orang lain, kemudian kita mendapatkan komisi setiap kali berhasil menjualkannya. Sering juga disebut referral marketing atau CPA marketing. Selain menjaring iklan lewat AdSense, bisnis ini tergolong paling populer di kalangan blogger. Alasannya sederhana, karena penghasilannya (jauh) lebih tinggi dari iklan dan mereka tidak perlu pusing membuat produk. Sebagian besar orang yang mulai berbisnis affiliate marketing biasanya mengandalkan blog, jadi dalam usaha ini sangat penting untuk mempelajari bagaimana cara membuat dan mengembangkan blog.
Membangun StartUp Startup? Ap itu Start Up? Menurut sumber informasi dari Wikipedia.org, startup adalah sebuah perusahaan rintisan, umumnya disebut StartUp, merujuk pada semua perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Istilah “startup” menjadi populer secara internasional pada era dot-com, di mana dalam periode tersebut banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan. Dari pemahaman seperti itu kita dapat simpulkan bahwa bisnis startup adalah suatu bisnis yang baru berkembang. Bisnis startup ini lebih identik bisnis yang berbau teknologi, web, internet dan yang berhubungan dengan ranah online tersebut. Bisnis startup berkembang akhir tahun 90an hingga tahun 2000, nyatanya istilah Startup banyak.
Dengan kata lain, StartUp adalah sebuah bisnis yang baru dibangun dengan model dan proses kerja yang benar-benar baru, atau tidak meniru bisnis manapun yang sudah pernah ada sebelumnya. Bentuknya baru…atau meski ada kesamaan, tetapi ada juga perbedaannya meski tidak secara mendasar. Jadi misalnya anda memulai bisnis berupa toko buku online yang menjual buku buku umum atau khusus, itu bukan StartUp. Karena model seperti itu sudah umum. Tapi kalau anda membuat app untuk mem-booking ojek dari smartphone, atau seperti  Go-jek itu, ya itu bisa disebut sebagai Star Up. Karena sebelumnya belum pernah ada di Indonesia, kalau di luar negeri itu lain lagi.
Salah satu contoh terkait ini, adalah acommerce berikut aDelivery yang dibuat dan digunakan sebagai PROBLEM SOLVING terkait dengan distribusi Logistik dengan beberapa fitur yang diunggulkan seperti Status Delivery, Tracking Courier, Routing History, Rekonsiliasi Cash on Delivery, pemberitahuan melalui email dan SMS, hingga mereka dapat bantu menentukan Key Performance Index [KPI] untuk setiap kurir aCommerce Indonesia. aDelivery, memang masih tergolong baru digunakan untuk aCommerce Indonesia dengan armada yang yang dimiliki berjumlah 60-100 kurir. Pun demikian, di tahun tahun yang akan datang rencananya aDelivery akan menjadi sistem standar operasional aCommerce di kawasan Asia Tenggara. Untuk kawasan Indonesia sendiri implementasinya akan diperluas hingga ke beberapa kota besar, seperti Bandung dan Surabaya. Kira-kira maksudnya ya seperti itu. Semoga dengan berbagai “penampakan” tadi, Anda dapat melihat Peluang Anda.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar